Tuesday, 12 November 2019

6 Metode Awal Pembelajaran Al-Qur’an Pada Anak

Tips Pembelajaran Al-Qur'an

Dalam artikel ini akan membahas tips pembelajaran Al-Qur’an untuk anak yaitu langkah awal pendekatan anak dengan Al-Qur’an sebelum si anak belajar mengaji. Mengapa ini saya tulis karena sebelum kita mengajak anak untuk mengaji atau membaca Al-Qur’an alangkah lebih baiknya jika kita memberikan pemahaman mengenai Al-Qur’an terlebih dahulu sebelum anak belajar mengaji.

Namun agar si anak lebih senang ketika belajar tentang Al-Qur’an perlu adanya metode pembelajaran yang menarik dan inovatif sehingga ketika sedang belajar mengenai Al-Qur’an si anak tidak bosan dan diharapkan lebih antusias untuk mempelajari tentang Al-Qur’an.

Perlu diperhatikan, bahwa anak usia di bawah sepuluh tahun adalah usia produksif dalam mempersiapkan pemahaman Al-Qur’an. Artinya sudah ada potensi untuk menginterpretasikan dan menganalisis sebagian kecil kandungan/makna didalam Al-Qur’an.

6 Metode Awal Pembelajaran Al-Qur’an Pada Anak

1. Membaca

Membaca adalah salah satu kunci dasar pembelajaran Al-Qur’an pada anak. Dalam hal ini ajaklah anak-anak untuk membaca ayat demi ayat, dan sangat dianjurkan untuk membaca terjemahannya agar anak dapat sedikit demi sedikit bisa memahmai apa yang yang telah dibaca karena bahasa yang digunakan pada Al-Qur’an merupakan bahasa Arab. Pilihlah ayat-ayat Al-Qur’an yang arti terjemahannya dapat merangsang minat dan keinginan anak, misalnya, tentang fenomena alam atau dunia binatang. Misalnya An-Naml ayat 18

2. Mencari dan Menemukan 

Kegiatan mencari dan menemukan sesuatu yang terdapat pada ayat-ayat di dalam Al-Qur’an maupun keseluruhan yang ada di dalam Al-Qur’an bisa menjadi salah satu cara cara yang menarik untuk anak. Misalnya mencari nama surah dengan nama binatang, mencari kata-kata tertentu dalam suatu ayat, mencari nomor dan nama surat. 

Pada dasarnya, anak sudah dapat memahami Al-Qur’an dengan caranya sendiri, yang berbeda dengan orang dewasa. Rasa ingin tahunya dan kemerdekaan berpikir kreatif adalah ciri utama yang memberikan perbedaan dalam menangkap isyarat-isyarat Al-Qur’an.

3. Tanya Jawab

Kegiatan Tanya jawab termasuk yang paling mudah dilakukan dan dapat menjadi dialog pembuka saat akan mengajarkan mengenai Al-Qur’an kepada anak. Dalam bentuk petanyaan terdapat sifat tertutup, yang hanya memiliki satu jawaban yang benar, dan adapun pertanyaan yang bersifat terbuka yaitu yang memiliki jawaban lebih dari satu.

Contoh pertanyaan terbuka, “ coba cari hewan yang ada disekitar rumah, apa yang kamu temukan? Coba cari didalam Al-Qur’an adakah hewan tersebut terdapat di dalam Al-Qur’an. Maka jawabannya akan lebih dari satu. Sementara pertanyaan tertutup, misalnya spiderman merupakan pahlawan difilm karena digigit oleh laba-laba, adakah nama surat dengan nama laba-laba? Maka jawabnnya hanya satu,yaitu surat Al-Ankabut , surat ke 29.

4. Menjelaskan 

Kegiatan menjelaskan merupakan hal yang tidak mungkin dihindarkan. Misalnya saja ketika kita menjawab pertanyaan si anak kita harus bisa menjelaskan kepada si anak mengenai hal yang tidak diketahuinya. Salah satu caranya yaitu coba tanyakan kepada anak nama surat apa yang paling menarik menurut si anak, coba tanyakan kenapa bisa menarik dari sana kita bisa melihat anak menjelaskan dan apabila ada kesalahan,kita koreksi dan berikan penjelasannya.

Menjelaskan berarti memberikan keterangan berupa konsep, proses, sebab akibat maupun cara atau prosedur. Misalnya meminta penjelasan anak mengenai kronologi kisah nabi Musa yang selamat dari raja Firaun dengan mujizatnya membelah lautan. Meminta penjelasan anak tentang kisah nabi Muhammad saw hijrah dari mekah ke madinah, dari sebab akibatnya. Meminta penjelasan anak tentang bagaimana awal terjadinya proses qurban yang dilakukan oleh nabi Ibrahim as.

Ayat-ayat dalam Al-Qur’an lebih dari 1600 ayat, oleh karena itu merupakan salah satu potensial sebagai medium memasuki pemahaman Al-Qur’an.

5. Mengamati 

Mengamati diri sendiri dan lingkungan, baik sosial maupun alam semesta merupakan kegiatan yang dianjurkan bagi anak untuk memahami Al-Qur’an. Ajaklah anak untuk mengamati bagian tubuh, fenomena alam semesta di waktu siang dan malam. Mengamati benda-benda langit, seperti bintang, bulan, matahari bahkan petir. Sebagai contoh amatilah bagaimana manusia diciptakan, mulai dari alaqah hingga terlahir menjadi bayi. Mengamati proses pergantiannya waktu, siang dan malam.
Kegiatan ini dimaksudkan agar dapat dipadukan dengan tujuan menghafal, mengingat, menghayati nama-nama surat di dalam Al-Qur’an dengan bentuk wujud fisik langsung teramati.

6. Berpikir dan Merasakan 

Kegiatan berpikir merupakan dasar dari segala aktivitas ibadah yang kita lakukan. Berpikir adalah kegiatan yang amaliah sifatnya, akan tetapi dalam pelaksanannya memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh disadari. Agar tidak terjadi kekeliruan dalam berpikir dan menjadikan sumber kebenaran, bukan sebagai sebuah alat pembenaran untuk bertindak negatif. Disamping itu harus juga merasakan dan mengalami.

Kegiatan berpikir dan merasakan sesuatu dapat dilakukan bersama anak-anak tatkala belajar memahami Al-Qur’an khususnya ayat-ayat Al-Qur’an. Misalnya ada ayat tentang peristiwa hujan. Ajaklah anak memikirkan sebab-sebab dan manfaat hujan bagi kehidupan. Meraskan bagaimana jika hujan tidak turun dalam waktu yang lama. Merasakan dan memikirkan bagaimana rasa takut seorang anak yang bernama Yusuf yang ditinggal sendiri dibawah sumur kering ditengah hutan.

Diantara 25 nabi yang dikisahkan Al-Qur’an, nabi Ibrahim as, nabi Musa as, dan nabi Muhammad saw adalah yang banyak disebutkan dalam ayat Al-Qur’a. hal ini mengisyaratkan bahwa anak perlu memperoleh hikmah pengajaran dari nabi-nabi tersebut sebagai figure sentral dalam hidupnya. Selain itu kisah para nabi dalam Al-Qur’an harus dipilih, manakah kisah yang tepat disampaikan sesuai taraf usia anak dan remaja, agar efektif bagi penanaman nilai pengajaran Al-Qur’an.

Sahabat noerislam itulah ulasan mengenai metode awal pembelajaran Al-Qur’an. Terima kasih telah berkunjung ke website cahaya islam, semoga apa yang sahabat baca dapat membawa manfaat dan kemaslahatan untuk kita semua, Aamiin ya rabbal aalamiin.



Artikel Terkait


EmoticonEmoticon