![]() |
Maksiat yang dapat Menghilangkan Pahala Amal Saleh |
Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba untuk mengabdi kepada Allah SWT. Sebagai seorang hamba, maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala apa yang menjadi larangan. Disisi lain juga pada dasarnya manusia diciptakan untuk beribadah kepada penciptanya yaitu Allah SWT. Dan kepercayaan itu dimuat melalui perantara agama sebagai jembatan manusia untuk beribadah.
Ibadah merupakan perumpamaan lain dari beramal saleh karena dengan kita beramal saleh maka kita akan mendapatkan yang namanya pahala. Begitu juga dengan ibadah jika dilaksanakan maka orang yang mengerjakannya akan mendapat pahala. Biasanya manusia yang beribadah memiliki tujuan yang sama yakni mendapatkan pahala, dimana nanti di akhirat kelak dapat menjalani hidup yang sesungguhnya dengan kegembiraan.
Tetapi dalam menjalankan amal saleh pun harus benar-benar ikhlas karena Allah, karena tidak semua perbuatan baik manusia dapat mendatangkan pahala yang disebabkan niatnya yang tidak memiliki tujuan untuk Allah. Tidak hanya itu meskipun amal saleh kita diterima oleh Allah SWT dan mendatangkan pahala bagi kita, kita juga harus tetap waspada terhadap perbuatan buruk yang jika dikerjakan dapat menghilangkan amalan-amalan saleh yang sudah dikerjakan.
Berikut diantara perbuatan buruk atau maksiat yang dapat menghilangkan pahala amal saleh:
1. Kemusyrikan
musyrik atau dikenal dengan menyekutukan Allah, dimana perbuatan ini mempercayai sesuatu selain kepada Allah SWT. Musyrik selain dapat menghapus amalan kita juga merupakan dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah. Sebagaimana dalam surat Al-An’am ayat 88, yang berbunyi sebagai berikut:
ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Artinya: "Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan."
2. Keluar dari agama Allah (murtad)
Selain ke musyrikan perbuatan buruk lainnya yang dapat menghilangkan amal saleh juga yakni murtad atau orang yang keluar dari agama islam, walaupun orang tersebut dahulunya beriman kepada Allah dan rajin mengerjakan amal saleh tetapi setelah itu ia kafir dan keluar dari agama Allah SWT maka sia-sialah amalan yang mereka kerjakan. Sebagaimana dalam surat Al-Maidah ayat 5, yang berbunyi sebagai berikut:
الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ ۖ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ ۖ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ إِذَا آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِي أَخْدَانٍ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: "Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugi."
Selain ayat tersebut Allah SWT memberikan penjelasan lain dalam surat lain pula mengenai perbuatan murtad ini. Perbuatan murtad ini tidak hanya dapat melenyapkan amal saleh di dunia dan akhirat, namun disisi lain dapat menjerumuskan orang tersebut masuk ke dalam nerakanya Allah dan orang tersebut akan kekal didalamnya. Maka amat sangat merugi orang tersebut.
baca juga: Pentingnya Menuntut Ilmu beserta Keutamaanya
3. Melakukan perbuatan maksiyat dalam keadaan sepi
Perbuatan ini serupa dengan munafiq, hanya saja orang yang melakukan hal ini merupakan orang yang percaya akan Allah dan hari akhir dan tidak menutup kemungkinan ia juga rajin mengerjakan perbuatan kebajikan namun ia juga sering berbuat maksiat terutama ketika dalam keadaan sepi, dimana tidak ada seorang pun yang mengetahui perbuatannya. Sebagaimana Rasulullah bersabda:
“Sungguh saya telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari ummatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikannya sia-sia.” Tsauban berkata; “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak menjadi seperti mereka sementara kami tidak mengetahuinya.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka shalat malam sebagaimana kalian mengerjakannya, tetapi mereka adalah kaum yang jika menyepi (tidak ada orang lain yang melihatnya) dengan apa-apa yang di haramkan Allah, maka mereka terus (segera) melanggarnya.”
4. Penganiayaan dan ketidakadilan
Akan kita dapati dalam sebuah hadis bahwa amalan perbuatan baik dapat juga pada akhirnya hilang berkurang karena perbuatan buruk yang dikerjakan yaitu berupa penganiayaan atau ketidakadilan terhadap orang lain. Seperti tersurat dalam hadis yang diriwayatkan imam bukhari berikut ini:
عن أَبي هُرِيْرَةَ رضي اللَّه عنه عن النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « مَنْ كَانتْ عِنْدَه مَظْلمَةٌ لأَخِيهِ ، مِنْ عِرْضِهِ أَوْ مِنْ شَيْءٍ ، فَلْيتَحَلَّلْه ِمنْه الْيوْمَ قَبْلَ أَنْ لا يكُونَ دِينَارٌ ولا دِرْهَمٌ ، إنْ كَانَ لَهُ عَملٌ صَالحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقدْرِ مظْلمتِهِ ، وإنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سيِّئَاتِ صاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ » رواه البخاري
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassallam sabdanya: “Barangsiapa yang di sisinya ada sesuatu dari hasil penganiayaan untuk saudaranya, baik yang mengenai keperwiraan saudaranya itu atau pun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta kehalalannya pada hari ini – semasih di dunia, sebelum tidak lakunya wang dinar dan dirham. Jikalau -tidak meminta kehalalannya sekarang ini, maka jikalau yang menganiaya itu mempunyai amal shalih, diambillah dari amal shalihnya itu sekadar untuk melunasi penganiayaannya, sedang jikalau tidak mempunyai kebaikan sama sekali, maka diambillah dari keburukan-keburukan orang yang dianiayanya itu, lalu dibebankan kepada yang menganiayanya tadi.” (Riwayat Bukhari)
Adapun hadis riwayat muslim yang senada dengan hadis tersebut, bahwa orang yang seorang yang muflis (bangkrut) pada hari kiamat yaitu orang yang mempunyai pahala shalat, zakat, puasa, tetapi ia juga banyak berbuat hal yang menyakiti orang lain dan merugikan amal kebajikannya dan diberikan kepada yang dianiaya sampai jika habis kebaikannya, dan juga keburukan orang lain yang telah dianiaya itu diberikan kepada orang tersebut.
5. Durhaka terhadap orang tua
Perbuatan buruk ini merupakan salah satu diantara dosa besar, dan beberapa ulama berpendapat jika seseorang mendurhakai terhadap orang tuanya , berprilaku kejam terhadap orang tua hingga orang tuanya teraniaya dan sakit hati maka Allah akan memberinya azab langsung di dunia.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah berkata:
“Tiga golongan yang Allah tidak akan terima dari mereka penolakan atau penebusan yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tua, pengungkit pemberian, dan pendusta takdir.”
Jika kita telusuri ayat-ayat lain maka akan kita dapati perbuatan buruk yang dapat menutupi hati nurani seseorang dan terhalang untuk mendapati hidayah dari Allah SWT. Akan celaka bagi orang-orang yang berbuat curang (dalam menakar dan menimbang) yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta untuk di cukupkan. Dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi. Sebagaimana dalam surat Al-Muthaffifin ayat 1- 3 dan 14-15 menjelaskan sebagai berikut:
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ * الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ * وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
Artinya: 1. Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ * كَلَّا إِنَّهُمْ عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ
Artinya: 14. Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
15. Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
Dari penejelasan ayat Al-Qur’an dan Hadis tersebut, dapat kita pahami bahwasannya memang ada perbuatan buruk yang dapat menghilangkan amal kebajikan dan yang mengurangi amal kebajikan yang telah dikerjakan. Selain itu juga perbuatan buruk dapat pula menutup hati nurani seseorang dan terhalang untuk mendapati hidayah dari Allah SWT, kecuali orang-orang yang bersangkutan bertaubat.
Sebagai renungan bagi orang-orang yang sudah melakukan amal kebajikan seperti shalat, zakat, puasa masih juga melakukan perbuatan buruk. Padahal sesungguhnya shalat jika dilakukan dengan baik dan benar dapat mencegah akan melakukannya perbuatan keji dan munkar sebagaimana dalam surat Al-Ankabut ayat 45 menjelaskan sebagai berikut:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Wallahu a’lam bish-shawabi.
Sahabat noerislam itulah ulasan mengenai perbuatan buruk atau maksiat yang dapat menghilangkan pahala amal saleh. Terima kasih telah berkunjung ke website cahaya islam, semoga apa yang sahabat baca dapat membawa manfaat dan kemaslahatan untuk kita semua, Aamiin ya rabbal aalamiin.
EmoticonEmoticon